“Mencintai karena Allah itu apa
ya mbak? Kok sering sekali disebut, tapi ana tidak mengerti maksudnya” tanya
seorang mutarabbi ke murabbinya
“Mencintai karena Allah itu...ya
mencintai karena Allah...” jawab sang murabbi ke mad’u nya.
Mencintai karena Allah, apa ya? Sayapun
susah kalau harus mendefinisikannya. Hehe.
Sepotong kisah tentang cinta karena Allah:
Sewaktu masih kecil Husain
(cucu Rasulullah Saw) bertaya kepada ayahnya, Sayidina Ali ra: "Apakah
engkau mencintai Allah?"
Ali ra menjawab,
"Ya".
Lalu Husain bertanya lagi:
"Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu?"
Ali ra kembali menjawab, "Ya".
Husain bertanya lagi:
"Apakah engkau mencintai Ibuku?"
Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya".
Husain kecil kembali bertanya:
"Apakah engkau mencintaiku?"
Ali menjawab, "Ya".
Terakhir Si Husain yang masih
polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta
di hatimu?"
Kemudian Sayidina Ali
menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kekek dari ibumu
(Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah kerena cinta
kepada Allah". Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang
cinta kepada Allah Swt. Setelah mendengar jawaban dari ayahnya itu Husain jadi
tersenyum mengerti.
Masih ingat dengan salah satu
bedah buku yang membuat saya untuk pertama kali tersadar kalau belum pernah
mengucapkannya atau sekedar mengetikkannya pada seseorang yang istimewa dalam
hidup saya. Dan tanpa menunggu keesokan harinya, saya menuliskannya dengan
tuts-tuts hp, “ibu, aku menyayangimu karena Allah”. Mungkin ibu saya kaget atau
bahkan heran, “tumben-tumbenan”, tapi seketika itu pula saya mulai mengerti dan
belajar, mencintai karena Allah.
Comments