Bergulung bersama tugas
akhir yang ceria sambil menyimak sebuah kisah menginspirasi
yang mungkin sudah pernah kita dengar atau baca sebelumnya. Kali ini saya mendengar dari radio Sam
FM, dalam rubrik Cermin (Cerita menginspirasi). Begini kisahnya...
Di sebuah perjalanan dalam
pesawat terbang komersil, ada seorang wanita dan seorang penumpang lain. Suatu ketika saat di tengah perjalanan,
wanita itu memakan kue yang ditaruh di samping tempat duduknya. Dan anehnya,
penumpang yang ada di sebelahnya ikut memakan kuenya itu. Setiap dia makan satu
kue, penumpang yang duduk di sebelahnyapun juga makan satu kue. Begitu seterusnya.
Dalam hati wanita ini bertanya-tanya dan merasa kesal karena kuenya dimakan oleh penumpang yang tidak dikenalnya. Tiba saatnya kue terakhir di kantong kue tersebut. sambil tersenyum, penumpang yang ada di sebelahnya membagi kue tersebut menjadi dua. Wanita itu mengambil dengan kesal kue terakhirnya.
Dalam hati wanita ini bertanya-tanya dan merasa kesal karena kuenya dimakan oleh penumpang yang tidak dikenalnya. Tiba saatnya kue terakhir di kantong kue tersebut. sambil tersenyum, penumpang yang ada di sebelahnya membagi kue tersebut menjadi dua. Wanita itu mengambil dengan kesal kue terakhirnya.
Dalam hati, dia ingin segera
perjalanan berakhir sambil terus bertanya-tanya kok bisa ada penumpang yang belum dikenalnya berani
menghabiskan kuenya. Akhirnya, perjalananpun usai. Wanita tersbeut berpisah
dengan penumpang yang ada disebelahnya untuk melanjutkan perjalanan. Saat sudah
berpisah dengan penumpang tersebut, wanita itu membuka tasnya dan merasa
terkejut. Kue yang sama persis saat dimakan di pesawat tadi masih utuh dalam
tempatnya. Kemudia dia berpikir, berarti tadi kue penumpang yang ada di
sebelahnya. Sambil terkejut dan menahan malu terhadap dirinya sendiri mengingat
bagaimana prasangka tidak baiknya terhadap penumpang yang belum dikenalnya
tadi. Mengingat betapa penumpang yang ada disebelahnya tadi telah baik hati
membagi kue kepada orang yang tidak dikenalnya. Mengingat betapa dia dengan
kasar mengambil potongan kue terakhir dari tangan penumpang tadi. Ya, saat mau
meminta maaf kepada penumpang tadi, semuanya sudah terlambat. Karena diapun
tidak mengenal penumpang itu. Tidak tau kemana perginya penumpang itu. Hanya penyesalan
karena telah berprasangka buruk kepada orang yang telah berbuat baik baginya.
Mungkin sering kita berprasangka
tidak baik, sering kita mengira kebaikan sebagai ketidakbaikan, seirng kita
membuat spekulasi pribadi terhadap orang lain tanpa alasan yang jelas. Semoga dengan
sedikit kisah di atas membuat kita mengingat kembali, setiap prasangka yang ada
di hati kita terhadap saudara kita lainnya. Semoga memperbaiki prasangka dan
perkiraan yang tidak sesuai. Semua berujung pada baiknya komunikasi yang
terjalin. Semoga tidak ada lagi
prasangka buruk sebelum mengkomunikasikan kepada orang yang bersangkutan.
“Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka
itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang” (QS Al Hujurat:12)
Comments