Edisi Makassar |
Yippie....akhirnya
menulis..
Alhamdulillah Allah
memberi kesempatan lagi untuk berkumpul bersama pejuang beastudi Etos yang luar
biasa. Kali ini edisi Rakernas 2013, setelah hampir setengah tahun tidak
berkumpul (setelah di TENS 2012 di Semarang), kami dipertemukan kembali di Kota
Daeng, Makassar dan dilanjutkan ke Malino. Sekitar tiga jam dari Makassar.
Perjalanan dimulai
dengan salah komunikasi, karena pendamping Surabaya (minus Sony yang harus
berjuang dengan Tugas Besar dan amanahnya di kampus) berangkat bareng ke
Bandaranya, jadi kita janjian untuk ketemu di jalanan belakang asrama, tapi
mungkin karena Subandi belum “blusukan” di keputih, maka kita malah saling
tunggu-tungguan dan akhirnya disimpulkan bahwa ada kesalahan persepsi. Hehe.
Melaju ke Jojoran, kawasan anak-anak Unair kali ini. Dan..mbak Ika telat.
Saking serius dengan buku yang dibaca semalam sebelumnya, yang membuat mbak Ika
begitu khusyu’ dengan tiap lembar bukunya dan beberapa persiapan yang masing
ketinggalan. :3
Berangkatlah kami
ke bandara, selama perjalanan ditemani 93,8- Suara Muslim Surabaya-, kami
menyimak beberapa berita nasional . Diantaranya tentang angin siklon yang
sedang berhembus melewati Nusa tenggara yang mempengaruhi daerah Surabaya dan
sekitarnya, tak heran jika beberapa hari sebelum kami berangkat anginnya bukan
lagi angin sepoi-sepoi, tapi angin mamiri. Ups, bukan juga, tapi angin yang
lumayan kencang membuat banyaknya daun-daun berguguran dan debu-debu
beterbangan (kayak judul lagunya shoutul harokah euy!).
Sesampainya di
bandara, ternyata Pak Korwil belum datang. Saya dengan semangat meminta mbak
Ika dan Subandi buat sarapan dulu, hehe. Padahal saya nggak ikut makan, tapi
yang semangat mendorong mereka makan malah saya. Pendamping harus sehat, jadi
tidak boleh salah salam pengaturan makan juga. J tak lama kemudian, Pak Budi sudah datang dan kami berkemas untuk check
in. Setelah check in, ternyata waktu boarding “molor” dari jadwal yang tertera
di boarding pass. Jadilah kami menunggu di ruang tunggu. Tiba-tiba dari belakang
muncul beberapa sosok akhwat yang sudah familiar. Yeeeyyyyy...pendamping Malang
dan Semarang ternyata berada di ruang yang sama. Mbak Intan, Mbak Uswah, Mbak
Aini dari Semarang dan Mbak Suli, Mbak Defi dari Malang. Tak lama, kamipun
berada di dalam pesawat.
Bismillah..setelah
take off agak lega. Tapi di ketinggian beberapa belas ribu dpl diumumkan bahwa
kami sedang dalam cuaca yang kurang baik. Bener-bener kerasa memang, sering
sekali pesawat terasa oleng dan bergetar cukup kencang. Baru sekali ini saya
merasa getaran yang kencang dan berkali-kali saat di pesawat.
Allah...istighfar, takbir, tahlil semua diucap. Rasanya bener-bener pengen
segera turun dan menjejak di bandara Sultan Hasanuddin. Alhamdulillah..kami
tiba dengan selamat sekitar pukul 12.00 WITA.
Sambil menunggu
kepastian “nasib” kami selanjutnya, masing-masing sibuk dengan kegiatan
masing-masing. Ke toilet, nunggu barang yang baru diturunin dari bagasi, dll.
Sampai salah satu manajemen beastudi indonesia menghubungi kami, intinya
disuruh nunggu dulu karena yang bertugas menjemput masih shalat jum’at. Setelah
shalat, kami keluar bandara dan hupp..kami bertemu dengan yang bertugas
menjemput dan beberapa manajemen daerah lain. ada dari Jakarta dan Bogor. Dan
meluncurlah kami ke Universitas Hasanuddin untuk mengikuti seminar yang tengah
berlangsung.
Seminar yang
menarik, menghadirkan dosen Unhas, Bupati Enrekang dan Direktur DD pusat. Masih
bertemakan Negarawan Muda. Namun kali ini tagline tersebut bertambah menjadi
“Negarawan Muda untuk Indonesia Berdaya”. Ya, tema yang cukup hangat bagi
mahasiswa dan tema inilah yang akan diangkat untuk satu dekade Etos. Tema
negarawan nampaknya membuat mahasiswa di Unhas bersemangat dalam mendengarkan
penyampaian dari pemateri maupun menyampaikan pertanyaan dan pendapat. Di sela
seminar ditampilkan pula pengamen Losari dan tarian adek-adek2 kecil yang lucu,
lupa namanya apa.
Setelah seminar
rupanya manajemen daerah diminta untuk tinggal di ruangan sebelum melanjutkan
perjalanan ke Malino. Ternyata ibu Sri Nurhidayati atau GM Pendidikan DD,
menyampaikan beberapa hal kepada kami, manajemen daerah. Setelah resign nya
beberapa manajemen daerah, ada keresahan dalam hati Ibu Nug, tentang pendamping
yang “Galau” –gelisah antara lanjut atau udahan-. Hiks.. kena banget ni,
apalagi beliau langsung menangkap raut-raut wajah seperti saya yang tersenyum
penuh arti mendengar pernyataan tersebut. hehe. Tau aja ni ibu, jadi nggak bisa
menyembunyikan lagi deh. :p
Pada intinya beliau
menyampaikan bahwa keberhasilan program juga terletak pada manajemen daerah
yang mampu mengelola “manusia” dengan sebaik-baiknya. Baik ibu, kami akan
selalu ingat. Untuk ke-‘galau’-an kami, biarlah dikelola dengan sebaik mungkin
sehingga tidak menggangu jalannya program. Aamiin.
Lanjuttttt....ke Malino.
Perjalanan
Makassar-Malino mungkin sekitar 3 jam. Sesampainya disana, check in, makan,
shalat, tepar...
Jembatan menuju ruang rapat yang cantik.. :) |
Pohon Pinus yang melengkapkan nuansa dingin pegunungan |
Pegunungan di Malino, Subhanallah Allah Luar Biasa |
Keesokan paginya
dimulai dengan overview tentang rakernas, analisis CSI (jadi pengen
menganalisis CSI ni), rapat, rapat,rapat...eittsss kok rapat terus?? Namanya
juga Raker alias rapat kerja. Hmhm..beda dari tahun sebelumnya ni, biasanya
yang berpusing-pusing ria ditempat khusus adalah para korwil masing-masing
daerah. Tapi tahun ini, pendamping diikut sertakan dalam pembahasan yang luar
biasa. Renstra 2013-2015 dan kurikulum 2013-2016. Benar-benar rapat. Dari sana
saya memantapkan hati bahwa saya tangah berada bersama orang-orang luar biasa
dari seluruh nusantara. E iya, akan segera menyusul, etos ambon. Orang-orang
penuh dedikasi yang tidak kenal lelah mendampingi program. Mulai dari manajemen
pusat yang tidak pernah libur di akhir pekan selama beberapa pekan ini karena
berbagai aktivitas yang padat di Beastudi Indonesia, Koordinator Wilayah yang
didominasi oleh dosen dan trainer luar biasa dengan berbagai aktivitas di luar
namun masih senantiasa memikirkan langkah strategis etos ke depan, pendamping
nusantara yang selalu akan dirindukan kebersamaannya karena dari merekalah saya
banyak belajar kesabaran, integritas, pelayanan, dll. Hampir dua hari diisi
dengan pembahasan-pembahasan perbaikan dan pemantapan program selama beberapa
tahun kedepan. Allah...indah sekali skenarioMu.
Di hari ahad,
diselingi dengan outbond dan saya satu kelompok dengan orang-orang “riweh” dari
berbagai daerah. Hehe. Ada mbak Imah dari Samarinda, Mbak Mimin dari Makassar,
Mbak Aini dari Semarang, Mbak Elis dari Etos Pusat dan Revi dari Medan. Dengan
yel-yel andalan berbagai nada. Dari nada biasa, horor, cepet, sampai nasyidan.
Rame rek outbond-e, meskipun kita kagak pernah memenangkan pertandingan. :p
Time to go home..
kami semua pulang sekitar pukul 5.30 WITA menuju bandara Sultan Hasanuddin
Makassar. Tapi dasar ni pendamping pengen beli oleh-oleh buat orang-orang
tersayang termasuk etoser, ehem.. jadilah kami yang jadwal pesawatnya masih
siang pergi jalan-jalan ke Sombo Opu dan Pantai Losari. Terjadi perburuan
oleh-oleh besar-besaran, saya nggak sih, hehe, sesuai budget aja. Setelah puas
dengan oleh-oleh yang dibeli, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Losari.
Eehh..ternyata hujan yang lumayan deras. Karena nggak mau basah-basahan sayapun
menyarankan kalau ngambil foto tulisannya aja, ntar gambarnya di edit, hehe.
tapi nyatanya penawaran saya ditolah, tetap pengen foto-foto asli dengan
berbagai ornamen di pinggir pantai losari. Dan hunjanpun berkurang
kerapatannya, menandakan saatnya kami turun dan mengambil gambar. Meski tidak
berlama-lama karena harus kembali ke bandara, namun tetap akan kami rindukan
suatu saat nanti. Saat mungkin sudah tidak bisa bersama etos lagi suatu hari
nanti. :3
Yaaahhhh...mulai
ngantuk pemirsa, sepertinya harus disudahi cerita singkat perjalanan rakernas
kali ini. Semoga selalu bisa menuliskan segala hal berhikmah dalam hidup.
Karena seperti membaca, menulis itu juga kebutuhan.
Jazakumullah
khairan katsir kepada semua pihak yang mewarnai rakernas 2013, tim etos dan
beastudi indonesia pusat,etos makassar yang bekerja keras menyelenggarakan
rakernas di sana, manajemen daerah yang penuh inspirasi di setiap pertemuan.
Asrama Muslimah
Pembangun Peradaban,15 Januari 2013 22.05
WIB
Comments