“Keberlangsungan
merupakan prinsip utama dalam kehidupan kita. Sebab bukan semata sejauh mana
kita memiliki harapan, tapi setahan apa kita terus menerus melanjutkan setiap
langkah, yang akan mengantarkan kita ke pusat harapan itu. Ini bisa tentang apa
saja yang berbeda-beda. Tetapi semua berpijak pada satu hal, adakah kita punya
alasan yang kuat untuk terus berlanjut” (Tarbawi edisi 300)
Ya, hidup kita akan terus berlangsung sampai
masanya nanti malaikat izrail mencabut nyawa. Yang tentunya sudah tertulis
jauh-jauh hari sebelum kita lahir, usia kita. Nggak mungkin kan kalau kita
sedang bosen dengan sesuatu hal, atau menghindari suatu hal, kita bisa me-skip
layaknya di video-video. Kalau bisa pasti semua akan kacau juga dengan segala
hal yang sudah direncanakan tapi tiba-tiba ada proses skip yang bisa kita
lakukan sekehendak kita.
Alasan kuat untuk berlanjut, itulah yang seharusnya
kita cari. Bosen, jenuh, males, semua pasti pernah mengalami hal tersebut. Tapi
lagi-lagi kembali pada apakah kita memiliki banyak kreativitas unutk menjawab
pertanyaan simple, ‘apa alasanmu untuk berlanjut?’. Kreativitas bukan dalam
konteks menghindari suatu pekerjaan yang seharusnya dituntaskan, tapi
kreativitas untuk bisa mengelola rasa bosan, capek, males, dll itu sendiri. Kadangpun
saya masih suka mbolang sendirian, sekedar jalan aja bersama si vario. Lihat kanan-kiri
pas di jalan cukup menjadi obat saat banyak menemui orang-orang yang sabar
dengan pekerjaannya, orang-orang yang terlihat masih terus berjalan meski wajah
sudah nampak lelah, ataupun riuhnya
kesibukan jalan raya yang tidak membuat para pengendaranya merasa berat untuk
melaluinya.
Kadang saya pergi entah ke taman kampus, entah ke
tempat makan, mengamati orang-orang yang kebetulan ada di sekitar saya, membaca
buku, menulis, ngemil. Hehe. Jadi banyak jalan-jalan dan mengamatinya ni saya
ceritanya. Nggak harus dengan jalan-jalan tentunya dalam menemukan ‘alasan
untuk tetap berlanjut’, tapi tentunya masing-masing kita punya cara sendiri
untuk mengelolanya. Yang terpenting dan tidak boleh lewat adalah, alasan yang
kita punya itu tidak boleh jauh dari ujung cinta kita. Cinta Allah. Maka,
jangan lupa selalu menyertakan Allah dalam setiap kesempatan kita mencari
alasan tersebut. Karena dariNya lah segala kehidupan kita bermula. Dari Rabb
lah kita masih harus terus berlanjut. Dan semoga keberlanjutan yang kita
jalankan bukan sekedar ‘berlanjut’ tanpa ada sesuatu yang dihasilkan. Harus ada
karya, harus ada pembuktian sejauh mana kita sungguh-sungguh dan menghayati
peran kita untuk terus berlanjut.
#Edisi memotivasi diri sendiri untuk terus
berlanjut, untuk mengelola segala hal yang terkadang dianggap terlalu ‘biasa
saja’. Hidup terlalu meriah untuk dianggap ‘biasa saja’, bukan begitu?
Comments