Lombok : Meeting Point

Allah selalu punya jalan untuk mempertemukan dan juga memisahkan kita, dan sejatinya sebuah pertemuan adalah kata lain dari menjemput perpisahan, pun sebaliknya perpisahan adalah kata lain dari menjemput pertemuan kembali.

Meeting point ada di Lombok praya international airport di Lombok, sedangkan kami berada di titik awal yang berbeda-beda terutama teman2 yang berangkat dari soeta. Kalau yang di madiun sih deketan aja masih satu kota gini, malem langsung kumpul di rumah niken dan tinggal berangkat ke Surabaya tepatnya ke daerah keputih dulu buat jemput bima, adeknya jojo, yang akan mengantar kami ke juanda. Piko full jadi driver dari madiun-surabaya, meski diiringi hujan rintik sepanjang perjalanan, kami berempat sama-sama tak bisa terlelap saking excitednya kali ya. Wkwkwk.


Dini hari kami sampai di kawasan ITS, lingkungan kampus kota nama kecenya, jemput bima di D3MITS dan langsung cuss ke kosannya di bumi marina mas. Jojo dan bima masuk ke kos sedang kami bertiga bertahan di mobil sambil mencoba memejamkan mata barang sebentar. Berteman nyamuk yang sesekali mencubit kulit dan juga suara serangga yang sedang melakukan orkestra dini harinya. Tak lama terdengar sayup suara tilawah al qur’an dari masjid sekitar, pertanda subuh akan segera datang. 

Setelah shalat subuh kami nyari sarapan dulu sebelum ke juanda. Dan bagi saya melihat keputih kembali adalah semacam mengais memori saat masih menjadi warga di sini, dan ternyata beberapa warung dan took juga sudah memperlihatkan transformasinya. Sarapan sejenak dan melanjutkan perjalanan kembali ke juanda tentunya. Sementara itu mereka yang berangkat dari barat sudah duluan mengudara pukul 5 pagi dari soeta.

Sesampainya di juanda, langsung dah kita check in padahal sebenernya pintu check in buat penerbangan kami juga belum dibuka, tapi karena yang mengundur jadwal pihak maskapai dan daripada kita menuh-menuhin  di luar, mending kita masuk aje. Setelah hampir setahun setengah saya nggak naik pesawat, ternyata cukup merindukan nuansa ruang tunggu, apalagi di penerbangan terkahir menuju Jakarta dulu itu saya sempet hampir enam jam sendirian di ruang tunggu gegara delayed yang panjang. Musholla juanda selalu menyenangkan apalagi kalo lagi sepi-sepi. Hehe.

Di belahan Indonesia yang lain, ina, supri dan ocha sudah sampai duluan di LOP dari jam 8 wita. Kita baru menjejak di LOP sekitar pukul 12 wita, lumanyun, apa lagi mas guidenya belum dateng. Khukhukhu. Dan kamipun berjumpa di luar bandara, ber haha hihi, makan sana makan sini (ambil makanan yang ada di depan mata, entah makanan siapa), dan berangkat.

Perjumpaan di satu titik setelah sebelumnya berada pada koordinat yang berbeda, saya, piko, niken dan jojo dari madiun, supri dari bekasi, ina dari Jakarta dan ocha  dari cilegon. Ahh entah saya selalu suka sensasi berkumpul di satu titik. Karena sejatinya sebuah pertemuan adalah kata lain dari menjemput perpisahan, pun sebaliknya perpisahan adalah kata lain dari menjemput pertemuan kembali.

Comments