Subuh itu..

Selepas shalat berjamaah dengan teman satu kos, aku membuka pintu menuju balkon. Sunyi, yang ada hanya aku dan sentuhan angin yang menyapa mukena yang masih kupakai. Dari balkon kos, aku bisa melihat suasana subuh yang menentramkan. Yang terdengar hanya lantunan ayat-ayat cintaNya dan desau alam membuat makhluk yang menikmati akan semakin menyadari keagunganNya. Dilema itu datang kembali, datang di tengah nuansa petang yang akan diganti dengan garis-garis fajar merepih langit. Membingkai cantik ruas cahaya dari matahari yang baru nampak biasnya. Menimbulkan efek lukisan yang tiada tandinganNya. Lukisan pagi sang Kuasa. Tapi galau ini tetap datang, seolah semua keindahan pagi belum bisa mengalihkan tautan perasaan yang mengendap di jiwa.

Aku sudah membuat keputusan, namun tiba-tiba saja keputusan itu seolah diputar balikkan lagi ke arahku. Apa artinya ini? Apakah aku sudah tidak mempunyai pilihan lain? Subuh yang masih menyisakan pendar-pendar malam menemaniku sebentar untuk mulai menyusuri jiwa yang masih belum bisa memilih. Ya Rabb, aku meminta petunjukMu, hanya Kau yang dapat hamba jadikan sandaran, hanya Kau yang Maha Mengetahui atas segala yang terjadi dalam setiap detik kehidupan hamba. Berikan cahaya terang yang akan menggantikan siluet mendung yang mampir di kehidupan hamba.[imm-111109]

Comments