Mimpi Kita Bersama

Saat melihat bukunya untuk yang pertama kali (saat itu dipegang oleh bundo upik), aku tertarik untuk meminjamnya. Tapi antrian peminjamnya panjang, jadi harus menunggu dulu untuk beberapa saat. Selang berapa lama, aku mulai lupa dengan keberadaan buku itu, tapi ketika hadir di salah satu syuro’ ( syuro’ departemen sepertinya ) bu kopidep membawa buku yang sama dengan buku yang dipegang bundo upik. Aku sempetin baca bagian awal dari buku itu, dan baca biografi penulisnya. Tapi karena saat itu syuro’ jadi mungkin bacanya sambil lalu saja. Aku hanya tau penulisnya pernah menjadi ketua GAMAIS dan menjadi presiden KM ITB. Tanpa kutahu kapan penulis tersebut menjadi ketua GAMAIS dan presiden KM ITB. Keinginan meminjam buku tersebut semakin besar, tapi ya itu tadi, antriannya panjang.

Beberapa waktu berlalu, sampai aku membuka website KM ITB dan melihat susunan kabinetnya. Ada link ke blognya presiden KM ITB. Aku lanjut ke link tersebut. Dan apa yang terjadi sodara-sodara?, ternyata beliau yang mengarang buku Analisis Instan Problematika Dakwah Kampus dan karena kebaikan hatinya, ada versi word tiap bab dari buku tersebut. Bagai kejatuhan es krim, dengan semangat 89 aku segera mendownload pembahasan tiap bab dari buku tersebut.

Banyak hal menarik tentang analisis beliau dari pengalamannya selama berada di dakwah kampus. Dan aku baru membaca monolog tentang harapan beliau mengenai dakwah kampus. Monolog yang sangat nyata tentang mimpi seorang Ridwansyah Yusuf Ahmad. Di akhir monolog terdapat pertanyaan “Kawan, apakah kamu bisa merasakan keindahan yang kurasakan ? rasakanlah kawanku, rasakan keindahan ini...”. Segera saja kujawab, IYA!!!!.

Sudaraku, tahukah,monolog yang disampaikan oleh beliau bukan hanya sekedar mimpi. Melalui kader dakwah yang ada, seharusnya kita mampu menciptakan nuansa islam di seluruh penjuru kampus. Jangan menyerah dengan segala kondisi yang mungkin sering menghambat dakwah antum. Karena apa yang akan kita dapatkan di sana akan lebih indah dari segala hambatan dan godaan yang ada di dunia. Saat membaca monolog tersebut, aku menjadi ikut bermimpi tentang kampus kita. Tentang perubahan yang terjadi, tentang ghirah kader dakwah untuk selalu bisa membuat perubahan dimanapun dia berada, tentang jundi Allah yang percaya dengan kekuatan dariNya untuk senantiasa memaksimalkan ruhiyah, pikiran, serta fisik untuk berperang di jalanNya. Dan ingat saudaraku, semuanya hanya untukNya. Betapa indahnya ketika setiap sudut menjumpai kumpulan mahasiswa mendengarkan murabbinya dengan serius, betapa senyum akan terkembang ketika melihat semua muslimah menggunakan jilbab dengan baik, betapa bahagia ketika di setiap waktu melihat mahasiswa membaca al quran atau bergantian cek hafalan, betapa air mata akan meleleh ketika melihat semua wajah bercahaya menyambut hijrah kepada Allah dan Rasulnya.

Perubahan saudaraku, peperangan saudaraku. Akankah ini hanya mimpi?? Rasakan indahnya mimpi tersebut, eratkan ukhuwah untuk mewujudkan mimpi itu. Mimpi kita bersama. Kemenangan Islam.
“ahlan wa sahlan Pak Yusuf, kami harap kita bisa membuat legenda dakwah kampus bersama”(kutipan monolog)

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS An Nuur : 55)


utk yang ingin mendownload sialhkan ke link di bawah ini:
http://ridwansyahyusufachmad.wordpress.com/analisis-instant-problematika-dakwah-kampus/
[imm-13012010]

Comments