Ibu, Aku Menyanyangimu karena Allah[3]



Dalam sebuah seminar muslimah, pembicara bertutur,”Mempersiapkan seorang calon ibu itu saat dia masih dikandungan.” Dalam hati aku bertanya, “Maksudnya bagaimana ya? ”. Tanpa kusangka, sang pembicara melanjutkan, “ Karena dengan mempersiapkan seorang ibu dari kandungan melalui penjagaan kesehatan dan perawatan lainnya, maka kita sama dengan mempersiapkan satu generasi.”

Perkataan yang membuatku cukup tertohok. Itulah wanita, berperan sebagai anak ketika masih bersama orang tuanya, berperan sebagai istri ketika bersama suaminya, dan berperan sebagi ibu ketika bersama anaknya. Tak mengherankan ketika Rasulullah ditanya oleh sahabatnya beliau menjawab ibu sebanyak tiga kali, baru kemudian ayah.

Terkadang kita beradu pendapat dengan ibu, entah tentang kuliah, pekerjaan, cita-cita dan lain-lain. Tapi dialah ibumu, jangan biarkan diri ini menjadi malin kundang di abad 21. Seperti yang disampaikan pada surat Al Israa’ ayat 23:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”

Ibu, kata yang singkat, padat, dan jelas. Namun dibalik kata itu tersimpan sejuta makna yang tak terungkapkan. Makna yang hanya bisa dirasakan ketika kau benar-benar merindukannya. Ibu mengajariku tentang arti kesabaran, kesetiaan, dan ketekunan sebagai wanita. Ibuku, inspirasiku.

Oh, ibu

Ibu melindungi aku

Jauhkan aku dari bahaya

Sampai kapanpun akan kubawa

Sampai tiba saatnya berbagi

Sebuah jinggle iklan sabun tentang ibu, semoga ketika saatnya kelak, aku senantiasa mengingat apa yang diajarkan ibu padaku. Sehingga suatu saat ada yang berkata padaku, “Ibu, aku menyayangimu karena Allah”. Sebuah kalimat yang juga pernah kuungkapkan pada ibu meskipun melalui pesan singkat.Terima kasih Allah, melalui ibuku Engkau mengajarkan banyak hal.[imm]

sumber gambar: http://bookedu.wordpress.com/2010/08/20/hidup-ibarat-memasak/

Comments