Lagi dan Lagi


Akhirnya menuliskannya, hal yang membuat saya tersenyum, terharu, dan nyaman saat mengingatnya. Allah Mahabaik, benar-benar pembuat skenario dan sutradara terbaik atas semuanya. Masih mengingat beberapa baris favorit dari penggalan syair yang sayapun lupa dimana mengutipnya (kalo nggak salah di salah satu buku Asma Nadia)

ketika ku mohon kepada Allah kekuatan Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat
Ketika ku mohon kepada Allah kebijaksanaan Allah memberiku masalah untuk kupecahkan
Ketika ku mohon kepada Allah kesejahteraan Allah memberiku Akal untuk berfikir
ketika ku mohon kepada allah Keberanian Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi
Ketika ku mohon kepada Allah sebuah Cinta Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong
ketika ku mohon kepada Allah bantuan Allah memberiku kesmpatan
Aku tak pernah menerima apa yang kupinta tapi aku menerima apa yang kubutuhkan
Do'a ku terjawab sudah

Lagi, dan lagi. Allah selalu membuat saya berpikir ulang tentang mengapa beberapa hal tak terduga ini datang dalam kehidupan saya. Dan saat memikirkannya lagi, bukan ketidakyakinan yang hadir, bukan sebuah keraguan yang sempat muncul pada mulanya. Tetapi sebuah anugrah yang sungguh membuat saya tidak sepantasnya untuk ragu atau tidak yakin.



Lagi, dan lagi. Allah memberi ruang untuk saya meyakini apa yang ada di dunia ini telah direncanakanNya dengan jalan cerita yang sangat indah dan bermakna. Bukan selalu kemudahan bagi kita, bukan selalu kesulitan bagi kita. Tetapi semua dengan porsi yang tepat. Takaran yang hanya bisa ditentukan olehNya.

Lagi, dan lagi. Allah memberikan semua fasilitas untuk mendekat padaNya. Untuk bermunajat padaNya. Hamba mana yang masih menyiakannya? Berkeinginan, berkemauan, berusaha, dan berdoa. Seimbang dan sejalan. Allah, saya “bangun cinta” padaMu.

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al Baqarah 216)

Comments