Saling Menumbuhkan


Memang, kenikmatan memasak itu saat masakan kita habis dimakan, bukan hanya karena rasanya

Sebuah kalimat yang saya ucapkan ke tetangga sebelah kamar saat episode memasak pagi.

Jadi teringat saat monev beberapa bulan lalu dari Etos pusat.

“Nggak ada piket masak ya mbak?” Tanya Pak Agus sambil membaca jadwal piket harian dan pekanan asrama

“Belum ada pak” jawab saya yang kala itu baru beberapa pekan di asrama.

“Dibikin aja mbak, paling nggak akhwat harus punya skill memasak”Ucap Pak Agus menyemangati (afwan kalau redaksionalnya nggak sama)

“InsyaAllah pak”

**

“Kita sepakati ya, ada piket memasak di asrama akhwat” kata mbak nurul yang malam itu mengisi materi tentang keakhwatan sekaligus memfolow up i pesan dari Etos pusat.

Terdengar beberapa “Oh”, “Ha”, dll.

Dan karena saat itu ada dua asrama yang dipertemukan (asrama akhwat ITS dan asrama akhwat Unair), maka setelah materi berakhir, kami diskusi di forum asrama masing-masing . dan hasilnya..jeng..jeng...

“Piket masaknya nggak setiap hari, sebagai latihan awal dalihnya. “hehe

**

Alhamdulillah udah berjalan selama beberapa pekan (atau bulan ya?lupa), dari yang biasanya cuman ada lauk sampai heboh masak dengan beberapa resep. Esensinya sebenarnya bukan hanya berlatih memasak, tapi banyak hal lainnya. Seperti saling bantu dalam memasak (karena kita piketnya berkelompok), menghargai orang lain (rasa yang beraneka macam alias nano-nano.hoho), kebersamaan saat makan bersama (makanan “luar biasa” jadi “luar biasa banget”),dll.

Kemarin saat di perjalanan pulang, tiba-tiba teringat forum beberapa waktu lalu, saat asrama harus dijadikan untuk tempat bertumbuh bersama. Saat syuro’ komunal lalu, ada “rasa” senang melihat adek-adek “tumbuh”. Tumbuh dengan prestasi kalian, tumbuh dengan organisasi kalian, tumbuh dengan kesibukan kalian, dll. Sungguh, melihat kalian tumbuh adalah sebuah kenangan sendiri di ingatan saya. Tapi seperti lagu yang sering banget “disetel” di laptop dek desy, Together to be Better, lagu yang pertama kali saya dengar di outbond perdana sekaligus “pengkaderan” pertama saya bersama kalian. Saya akan sangat senang sekali saat melihat adek-adek “saling menumbuhkan”. Bersama-sama dalam kebaikan. Ayok2, tingkatkan lagi kebersamaan asrama. Kalo ada yang bangun saat-saat Qiyamul Lail, yang lain dibangunin lho. Indahnya berjama’ah, saat ada yang belum bangun untuk shalat subuh atau pembinaan pagi, tanpa disuruh langsung disergap. Hehe. Hal-hal sederhana yang seharusnya bisa membuat kita “saling menumbuhkan”.

Selamat liburan, semoga liburan kali ini bermanfaat. Sampai ketemu di awal Februari. Semoga senantiasa saling menumbuhkan. [imm]

Comments