Gunung Prau : Selamat Datang


Jalanan sepi karena juga udah tengah malam kita sampai di wonosobo. Tapi karena sign system menunjukkan dieng lurus aja, kita mencoba pasrah, nggak ada orang yang bisa ditanyain juga di tengah malam buta. Akhirnya nemu gapura ‘selamat datang lembah dieng’ kalo nggak salah, di situ kita dikenai  retribusi 2rb/ orang + kendaraan 2rb. Percakapan yang cukup sesuatu setelah bayar retribusi:

Bapak Retribusi (BR) : mau kemana mas? Ke Prau apa Sikunir? *yg nyetir pas lagi mas firman
Kita yang di belakang (KB) : ke Prau Pak
BR: o iya, jalan lurus aja sekitar 7 km nanti ketemu pos pendakian
KB: o iya pak makasih
Mas Firman : Prau itu apa pak? *dengan nada innocent
KB : he? *pengen ketawa tapi kok gimana
Saya : *keselek biji salak sambil lirak-lirik ke belakang karena zainul yang ngajakin mas firman kayaknya belum briefing awal nih -.-"

Baiklah, mas firman ini emang ajaib e, muncul beberapa jam sebelum keberangkatan, bener-bener jalan dari Allah biar perjalanan ini tetep jadi. 

Oke, lanjut ke jalanan yang gelap dan sepi ditambah kabut yang bikin jarak pandang semakin pendek, bersyukur bukan saya yang nyetir saat itu #eh. Setelah dihitung-hitung ini 7 km kok rasanya jauh banget ya, apa kita salah jalan? kita udah agak khawatir soalnya takut terlewat atau salah jalur. Tapi karena di salah satu blog pernah dijelasin kalo pos pendakian itu setelah melewati gapura ‘selamat datang di dieng plateau’ jadi kami mencoba meyakinkan diri pasti belum kelewat karena gapura awal tadi ‘selamat datang di lembah dieng’. Dan ternyata memang belum terlewat sodara-sodara, mungkin karena malem dan konsentrasi udah agak menurun jadi kita anggep jaraknya terlalu jauh untuk ukuran 7 km padahal mungkin bisa aja nyatanya juga sekitar itu.

Setelah lewat gapura tugas selanjutnya adalah mencari pos pendataran pendakian yang konon kabarnya ada di belakang kantor desa patak banteng. Akhirnya ketemu kantor desanya tapi bingung nyari parkirnya di mana, tiba-tiba ada mas-mas yang menghampiri dan mengarahkan parkir mobil. Yang terlihat di depan halaman kantor desa emang cuman motor-motor berempetan sih. Sedangkan parkir mobil ada di belakang mobil yang jaraknya sekitar 100 meter dari kantor desa. Halaman masjid pun berubah menjadi parkiran motor, rame banget pokoknya. Setelah mengeluarkan barang-barang bawaan dan membayar parkir mobil sebesar 15rb/ malam kami menuju pos pendaftaran pendakian. Diantar ke jalur menuju pos pendakian oleh Pak Ahmad yang sekalian bercerita tentang Gunung Prau. Dan ternyata kalau weekend gini bisa tembus angka ribuan pengunjungnya. Ini gunung apa tempat nonton konser? Buat yang berencana menginap atau butuh perlengkapan pendakian, di sana juga tersedia penginapan dan juga penyewaan alat-alat macam tenda, sleeping bag, matras dll.

Setelah mengucapkan terimakasih ke Pak Ahmad, tinggal rombongan kita sendiri nih jalan menuju pos pendaftaran, sebelum daftar kita berdoa dulu demi kelancaran dan keselamatan kita hingga turun nanti.

Comments