Malang : "Boom"

Dan briefingpun dimulai. Bagi kami para pemula tentu penting dong yang namanya menyimak arahan dari mas2 guide. Nah berikur beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Pastikan kancing-kancing -atau apalah itu namanya- yang ada di life jacket sudah terpasang semua, kencangkan atau longgarkan sesuai ukuran badan.
  • Kencangkan kancing helm, pastikan nggak longgar-longgar tu helm
  • Cara megang dayung juga perlu diperhatikan biar nggak salah posisi, simpelnya kalo yang ada di sisi kiri pegang ujung dayung yang berbentuk huruf T itu dengan dengan cara menaruh jempol tangan kanan di bawah kaitan huruf T sebelah kiri dan empat jari lainnya menggenggam depan huruf T. Sedangkan tangan kiri ditaruh di setengah panjang dayung. untuk yang ada di sisi kanan berarti kebalikannya.
  • Aba-aba yang akan diberikan pemandu juga beragam. “Dayung maju” dengan cara mengayunkan dayung dari depan ke belakang. “Dayung Mundur” dengan cara mengayunkan dayung dari belakang ke depan. “Geser Kiri” (Apa pindah kiri saya lupa, hehe) berarti yang ada di sisi kanan harus geser ke kiri. “Geser Kanan” berarti yang ada di sisi kiri harus geser ke kanan. “Boom” kalau kita mau menuju jeram, kalo pemandu udah ngasih aba-aba ini kita harus berhenti mendayung, taruh dayungnya  di sisi luar pegang tali yang ada di kanan dan kiri, selipkan kaki di sela-sela perahu yang ada di depan, terlentangkan badan. Terlentang atau merunduk tergantung posisi kita jatuh ke jeramnya sih. Kalo posisi badan lagi menghadap depan ya terlentang, kalo posisi badan lagi menghadap belakang (kebalik/jalan mundur) ya merunduk.
Nah setelah briefing singkat akhirnya kita siap untuk mengarungi sungai yang nampaknya arusnya lumayan kenceng karena suaranya terdengar selama kita briefing. Ya baguslah kalo kenceng kan, kalo nggak kenceng pasti mendayungnya lebih banyak. Hehe. 

Kelompok kami dipersilahkan untuk turun duluan ke sungai, piko dan niken duduk di depan sedangkan saya dan mbak ana di belakang. Paling belakang tentu mas guide (saya kok lupa namanya) yang akan mengarahkan kita selama rafting.  Jadi ceritanya di sungai yang kira-kira panjangnya 7,5 km dan dapat ditempuh sekitar 1,5 jam ini kita akan menemui 6 jeram. Dan jeram pertama langsung kita temui saat baru beberapa meter perahunya jalan. Aba-aba “Boom” pertamapun langsung mengawali perjalanan. Tapi karena kayaknya baru pertama kali kena “boom” badan masih kaget-kaget gitu, tapi seru! Yeiyyy! Pesan mas guide, kalo pas lagi kena jeram teriak aja sekenceng-kencengnya jangan sampe ditahan apalagi pake acara menggigit bibir karena bisa bahaya juga tu bibir kalo berdarah-darah.

Sambil nunggu yang lain dateng, biar jalannya nggak terlalu jauhan kita berhenti dulu sambil ngeliatin bocah-bocah yang rumahnya di sekitar sungai berenang dengan bebas dan ceria. Ada juga ibu-ibu yang lagi nyuci baju. Setelah dua rombongan perahu lainnya sudah di tempat pemberhentian yang sama akhirnya kita mulai jalan lagi menyusuri sungai.

Comments