singkat cerita

"memangnya rencana ada berapa undangan? sudah di list siapa saja?" tanya beliau sore itu, selepas agenda bersama nini2 usai

"mmmm..." pertanyaan yang belum disiapkan jawabannya dan sejujurnya belum terpikirkan tentang hal tersebut.

"paling tidak harus dihitung, kira-kira siapa saja yang diundang kan buat persiapan cetak undangan dan juga konsumsi yang harus disiapkan" nasihat beliau 

"iya juga sih ya..." karena sebelumnya saya dan ibu sudah sepakat nggak akan ada acara khusus dan makan2 bersama saja jadi entah kenapa jumlah orang yang kemungkinan datang belum kita perhitungkan.

"paling nggak cetak undangan sederhana aja, sekalian dihitung perkiraan tamu yang datang" tambah beliau yang sepertinya cukup syok sama bocah yang ada di depannya ini. wkwkwk. karena pertanyaan sederhana saja masih nggak kepikiran jawabannya apaan, padahal waktu terus berjalan dan persiapan kurang dari sebulan. :D

"iya mbak, nanti setelah ini saya list lagi" jawab saya sambil mulai menerawang siapa saja yang kira2 akan hadir. Dan obrolanpun masih berlanjut sore itu dengan hal lain yang harus dipersiapkan.

Esok harinya saya memutuskan untuk pergi ke konsultan #ceilee, konsultan yang sahabat saya ini bisa jadi konsultan apapun hehe, jadilah saya konsultasi tentang undangan untuk kali ini. 

singkat cerita 

"cetak sendiri apa nyetakin ya?" tanya saya galau

"nyetak kalo yang agak tebelan biasanya 3 minggu waktunya" jelasnya 

"yahh... udah bubar itu acaranya" menunduk lesu #alay

"coba ke tempatnya aja, sekalian liat desain dan tanya2" sarannya

"oke" dan kamipun menentukan tanggal buat ke tempat percetakan yang dimaksud


singkat cerita lagi

"yahhh kok tutup ya" kami berdua ceritanya udah nyampe tempat yang dimaksud tapi ternyata eh ternyata udah tutup, padahal di bannernya tertera buka sampai jam 20.00 kalo nggak salah.

"ya udah ko, aku tak kesini lagi besok siang" kataku mengakhiri survei yang belum juga dimulai >_<

"oh iya ok, aku ada WA nya juga ntar tak kirim" ujarnya sebelum berlalu di depanku

"ok"

singkat cerita lagi lagi

"bu, aku bikin yang biasa aja tapi juga belum jelas bisa jadi atau nggak atau coba bikin sendiri aja? piko yang mau desain undangannya, ntar kita tinggal tambah-tambahin aja" tanyaku pada ibu

"ya mana yang bagus, bikin sedikit nggak apa2" kata ibuku

dan karena membuat undangan DIY juga menjadi salah satu obsesi yang terpendam, maka diputuskan... jeng jeng, bikin sendiri dengan bantuan desain dan ide dari sahabat2 saya yang kece, piko dan niken. alias dari salah satu macam undangan ce.ri.ta ide dan desainnya. aaakkkk.... makasih. 

singkat cerita lagi lagi lagi

pergilah ke beberapa toko buat beli bahan, tes cetak dan cicil mencicil dalam pengerjaannya bersama emak dan bulek tercintah.

H-3 pekan baru kepikiran undangan dan baru memprosesnya ternyata bukan ide yang buruk #ngeles. Tapi sesederhana apapun acara yang kita pinginin ternyata tetap harus ngelist ya kira-kira berapa tamu yang akan hadir, karena bagaimanapun kita juga ingin mereka merasakan bahagia yang sama dengan yang kita rasakan kan? ^_^

sekarang h-10 cuti panjannngggggg ..... #horeeeee, masih kebut-kebutan sama undangan dan hal teknis lainnya. Target pekan depan sudah harus selesai dan full mempersiapkan lainnya yang sepertinya jauh lebih penting. Nggak ada acara keliling-keliling ke toko ini ke toko itu, ngecek ini ngecek itu lagi, jadi waktu nggak habis buat hal teknis meskipun pada kenyataannya bisa dibilang saya jauh dari kata 'repot' mempersiapkan ini itu, tapi ternyata cukup menyita waktu, pikiran dan tenaga juga #sihiiiyyy.

masih teringat pesan murobbi zaman kuliah dulu saat saya mengabari acara tersebut,  "jangan lupa terus tingkatkan ibadah dan doa supaya kelak jika tiba saatnya, kalian akan bertemu dalam puncak keimanan kepada Allah" :" kangen mbak...

Comments

Unknown said…
Barakalloh Mbak Immash sayang ... Semoga dimudahkan semua urusannya, dan menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rohmah. Aamiin Ya Robbal'alamiin :))
Immash said…
aamiin.. makasih dek umai :)