Kasih Sayang yang Sama

Hal yang mungkin sudah disadari namun belum bisa dimaknai lebih.... adalah ketika kita bertambah usia, bertambah usia pulalah orang-orang di sekeliling kita. Ayah, ibu, nenek, kakek, suami, adek, kakak, guru, teman dll. Hingga kadang kita merasa terlalu 'biasa' dengan setiap pertemuan dengan mereka. Memang kematian tidak berbicara tentang usia, bukan hanya yang sepuh yang bisa mangkat duluan, karena Dialah yang Maha mengatur segala takdir.

Bulan Februari 2016 pada suatu hari Allah takdirkan sebagai pertemuan terakhir saya dengan nenek tersayang. Saat itu tentu saja tidak ada firasat atau perasaan apapun. Bahkan di saat-saat menjelang ke-balik-an saya ke Jakarta saat itu baru sempat bertemu dengan beliau. Ramadhan tinggal menghitung hari kala itu, tapi nenek sudah dipanggilNya.

Ketika bertambah usia kita, bertambah usia pula orang-orang disekeliling kita yang kita sayangi. Kasih sayang mereka tetap sama, mungkin mereka kadang masih menganggap kita gadis kecilnya yang manja sehingga perhatian yang diberikan sangat berlebih. Bahkan mungkin hal itu yang sering membuat lalai, bahwa mereka juga bertambah usia. Tidak akan sama seperti waktu kita kecil dulu, yang masih bisa menggendong kita, mendongengkan kisah-kisah dari berbagai belahan bumi, memberikan yang kita senangi, dan banyak lagi.

Masih tersimpan manis di laci, dompet kecil berisi dua buah alat pemotong kuku dan gunting kecil yang dibawakan oleh nenek sebelum saya hijrah ke Jakarta. Sesuatu yang mungkin terlihat biasa saja namun manfaatnya luar biasa. Rasanya masih terngiang kata-kata beliau setiap saya pamit untuk pulang ke rumah setelah menginap di rumahnya, masih teringat rasa nasi goreng dan mi jawa yang dulu dibuatkannya untuk saya, teh manis hangat yang tidak pernah ketinggalan disandingkannya ketika saya duduk di depan tv ruang keluarga, atau juga dongeng-dongeng yang dulu setia menemani saya sebelum tidur. Kita bertambah usia, begitu pula orang-orang disekeliling kita yang kita sayangi. Meski mungkin apa yang diberikan pada kita tidak pernah berubah. Kasih sayang yang sama.

Terimakasih mbah uti sayang...

Comments