Traveling with you, Saliha

Belum genap dua tahun nak usiamu, tapi kamu sudah ke beberapa tempat yang ibu dan ayahmu pun berlu belasan tahun atau bahkan puluhan tahun untuk mengunjunginya. Perjalanan jauh pertamamu saat usiamu belum genap dua bulan, kamu mengarungi samudera ke Pulau Kalimantan, tempat ayahmu ditugaskan. Ibumu perlu waktu 21 tahun untuk akhirnya menjejak tanah borneo saat kerja praktek berapa tahun silam. Ayahmu bahkan pertama kali menjejak tanah borneo saat ditugaskan di Palangkaraya.
Perjalanan kereta dan pesawat pertama kali
Sebulan tinggal di Palangkaraya, ternyata kamu harus ikut ayah diklat di Jakarta. Maka terbanglah kita ke sana saat usiamu tiga bulan. Mengenal Ibu Kota, meskipun sebentar. Belum lama kamu istirahat kembali di Palangkaraya, ayah mengajak kita menjejak kota Malang dan Batu saat usiamu lima bulan. Disana kamu diajak keliling kota Malang, karena ayahmu dulu sempat akan menjadi "warga" Malang setelah diterima di Universitas Brawijaya. Namun akhirnya ditinggalkan karena STAN memanggil. Kamu berkenalan dengan hewan-hewan di Batu Secret Zoo, yang bahkan kamu belum mengerti benar saat itu. Kamu diajak ke Museum Angkut untuk melihat berbagai macam jenis transportasi dan lagi-lagi kamu juga belum mengerti saat itu.
Kota Kasablanka, selama ibu di Jakarta belum pernah lho diajak ayah kesini, baru sama kamu ini nak. Hehe


Museum Angkut Batu-Malang
Sebulan kemudian, ayah ditugaskan bimbingan teknis di Banjarmasin. Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan yang tidak begitu jauh dari Palangkaraya, sekitar 4 jam jalur darat. Dan kitapun ikut mengunjungi kota Banjarmasin. Kota seribu sungai. Itu pertama kalinya untuk ibu menjejak Banjarmasin. Ibu Kota Propinsi yang cukup ramai dibandingkan Palangkaraya. Ini terlihat jelas dari banyaknya bangunan, ramainya kendaraan. Coba bandingkan dengan Palangkaraya yang lebih tenang nak, hanya ramai saat pagi hari, jam-jam sibuk anak-anak berangkat sekolah dan orang-orang pergi ke kantor. Namun, hampir sama ya menu sarapannya "Nasi Kuning" dengan bumbu habangnya.
Nisa di Siring Floating Market, Banjarmasin


Sebulan kemudian, ayah kembali mengajak kita ke Yogyakarta karena ada acara kantor ayah di sana. Disana kita bertemu yangti dan yangkung yang khusus datang ke Yogyakarta untuk menemanimu. Saat ayah pergi dengan teman-teman kantornya ke Merapi, kita jalan-jalan dengan yangti yangkung juga oma cantik yang rumahnya memang di Yogyakarta.

Setelah itu kamu istirahat cukup lama di Madiun, kota kelahiranmu. Baru jelang ramadhan, kita kembali ke Palangkaraya untuk berkumpul bersama ayah lagi. Mudik lebaran pertamamu saat lebaran 1438 H, usiamu belum genap setahun. Kamu mulai mengenal puasa ramadhan, lebaran dan saudara-saudara yang belum pernah kamu temui sebelumnya.

Berselang agak lama, saat usiamu 13 bulan kita diajak ayah ke Solo untuk menghadiri pernikahan teman kantornya saat di Jakarta dulu. Sebulan kemudian saat usiamu 14 bulan, kita pergi ke Surabaya sebelum akhirnya terbang ke Pulau Lombok bersama yangti, yangkung dan uti. Sekarang Lombok dan sekitarnya sedang berduka nak, setelah gempa dan gempa susulan yang masih saja ada. Semoga saudara-saudara kita disana senantiasa diberikan kesabaran dan kekuatan dalam melalui ujian ini.

Itu untuk kedua kalinya ibu ke Lombok, setelah tahun 2015 ibu kesana bersama tante piko, tante niken, tante supri, tante ina, om ocha dan om jojo sahabat-sahabat ibu. Sedangkan ayah untuk pertama kalinya, pun dengan yangti, yangkung dan uti. Disana pertama kalinya kamu menjejak pantai, merasakan butiran pasir pantai, ombak kecil yang mengenai kakimu, hawa laut yang menenangkan dan deburan ombak yang menentramkan. Ah.. itulah laut yang ibu cintai nak. Mungkin agak gedean setelah kamu bisa berenang kita bisa snorkeling bersama melihat keindahan bawah laut ciptaan Allah.



Saat usiamu 18 bulan pertama kalinya kamu pergi ke taman safari di Prigen. Disana kamu melihat hewan-hewan yang selama ini hanya bisa dilihat di buku atau di layar hp. Betapa senangnya saat itu kamu melihat singa, harimau, rusa, unta, zebra, dan teman-temannya secara langsung. Itulah nak hewan-hewan ciptaan Allah yang Maha Mencipta.

Lalu saat usiamu 22 bulan, pertama kalinya kamu menjejak tanah pasundan di Bandung. Di sana kamu bertemu dengan teman-teman ibu, dengan saudaramu teteh hana aa raziq, bude pakhde, uti dan akung awo. Dan tentunya bermain ke beberapa tempat yang memang menyenangkan untuk dikunjungi seperti alun-alun Bandung, Taman Balai Kota, dan Floating Market di Lembang.
Nisa di Taman Balai Kota Bandung

Nisa di rooftop hotel Grand Tjokro Bandung

Nisa di Lembang bersama akung uti awo, teh hana, aa aaziq
Terimakasih nak, kamu telah membersamai kami dengan baik. Kamu telah mengajarkan betapa kesabaran itu wajib dimiliki orang tua dalam merawat dan mendidik anak-anaknya. Nak, teruslah bersama Allah dalam menjejak bumiNya. Jelajahi bumiNya dengan penuh kecintaan kepada pemilikNya.

Comments