Pengalaman Menggunakan Biochef Atlas Whole Slow Juicer





Sudah sekitar dua pekan menggunakan Biochef untuk bikin cold press juice, Alhamdulillah berjalan baik. Mari kita kulik2 lebih dalam lagi tentang pengalaman saya selama dua pekan ini:

1. Mengapa memilih Biochef?
Sepenuhnya ini hak prerogatif suami saya sebenarnya  karena beliau yang lebih rajin baca dan liat review baik dalam bentuk tulisan atau video (di YouTube). Saya aja nggak pernah denger merk ini jujur. Tapi sedikit penjelasan dari suami yaitu: bentuknya yg vertikal menghemat space untuk ditaruh di atas meja, ada dua jalan dalam memasukkan bahan jus (ada yg lobang besar dan kecil dengan fungsi masing2), review dari pemakaian orang-orang sebelumnya, dll.


2. Mudahkah penggunaannya?
Mudah..Mudah.. yang saya sampaikan di atas jadi untuk pertama-tama kita memasukkan bahan jusnya ada dua lubang terpisang. Yang satu khusus untuk buah yang besar (cem apel, pear), yang satunya lagi untuk ukuran yang memanjang (cem wortel, timun). Tapi akhirnya sama kok jalan perasnya satu. Habis itu tinggal diaduk-aduk secara otomatis sama si slow juicernya. Jadi jalan keluar jusnya lebih baik ditutup terlebih dahulu supaya jus udah kecampur di wadah pengaduk setelah melalui proses peras. Kalau penuh, baru jalan keluar jus dibuka. Ada tiga macam tombol pengoperasian yaitu tombol on, off dan reverse. Reverse digunakan kalo ada yang nyangkut2 gitu.


3. Mudahkah proses pencuciannya?
Nah ini biasanya yang bikin males yes, nyuci printilan juicer hehe. Kalau Biochef ini yang menurut saya membutuhkan effort lebih adalah saat membersihkan sisa ampas di jalan keluar ampas. Tapi nggak susah sih, cuman butuh waktu lebih daripada bagian yang lain. Ada bonus penyikat juga dari Biochef, jadi nggak perlu nyari sikat gigi lama #eh. Ada dua jenis penyikat, yang agak besar dan kecil.


4. Bedanya dengan slow juicer lain?
Nah ini saya nggak tau, karena belum pernah nyoba slow juicer yang lain. Hihi


5. Bedanya dengan fast juicer?
Kalo ini masih bisa jawab karena sebelumnya beberapa kali saya memakai fast juicer saat di madiun. Mungkin tiap fast juicer juga punya karakteristik masing-masing ya. Namun yang menjadi pembeda sesuai pengalaman saya adalah dari suara saat proses bikin jus, ampas dari jus, cara memasukkan bahan jus, proses pembuatan jus. Dari memasukkan bahan jus dulu, fast juicer yang saya gunakan memiliki lubang yang tidak begitu besar jadi harus dipotong agak kecil, juga harus ditutup/ditekan dengan alat semacam penekan bahan jus tersebut biar nggak muncrat-muncrat keluar dan bisa dipotong dengan baik. Sedangkan untuk Biochef memudahkan dalam memasukkan bahan-bahan jus, tinggal cemplang cemplung. Proses pembuatan jus ini juga jadi titik poin pembeda dan menjadi salah satu alasan kami akhirnya memilih slow juicer #eaaa, intinya diproses memeras kalau menggunakan slow juicer sedangkan mencacah di fast juicer, banyak penjelasan yang lebih baik mengenai ini, dan menurut pengalaman saya dengan proses memeras pada biochef  tidak membuat proses pembuatan jusnya menjadi lebih lama. Suara saat pembuatan jus juga sangat teredam menurut saya, nggak berisik. Dan ampas yang dihasilkan Biochef slow juicer lebih kering daripada fast juicer yang pernah saya pakai. Eh satu lagi ding, hasil jusnya lebih kental daripada fast juicer yang pernah saya gunakan.


Sekian pengalaman saya dalam menggunakan Biochef Atlas Whole Slow Juicer. Semoga bermanfaat.

Comments