Perjalanan MengASIhimu Saliha..



Kadang saya masih percaya nggak percaya nisa bisa bobok cuman berbekal ndusel, dipukpuk, dipijitin atau dipeluk saja. Karena sebelum sapih, dia nggak akan bisa bobok kalau nggak sambil ngASI. Kalau nggak dikasih ASI sebelum tidur, nangis-nangis heboh. Jadi kadang sambil melihatnya memejamkan mata perlahan-lahan sambil dipukpuk atau kadang minta dipijit atau sekedar dipeluk membuat saya terharu. Ternyata nisa sudah nggak butuh ngASI sebelum tidur, berarti sudah semakin bertambah usianya. Padahal rasa-rasanya baru kemarin nggendhong dia pake bedhong hihi.

Perjalanan sapihnya pun termasuk tak terencana. Sebenarnya saya sudah merencanakan awalnya.. namun dalam prakteknya mandheg di ngASI saat mau bobok doang. Sudah pernah coba nggak kasih ASI sebelum tidur siang, eh dianya nangis guling-guling dan batallah saya sapih bertahap. Baca-baca cerita sapih, denger dari saudara atau teman kok kayaknya berat banget masa-masa sapih ini. Akhirnya berubah haluan menjadi sapih jika dia sudah siap sapih, mundurlah target sapih ini yang semula maunya usia 2 tahun sudah tidak ngASI langsung.

Namun, ternyata Allah punya rencana lain. Di suatu siang yang cerah saat hari Sabtu, tepat sepekan setelah nisa berusia 2 tahun (masehi) diputuskan hari itu juga sapih total. Kenapa? Saat itu seperti biasa Nisa minta ngASI sebelum tidur siang, saya kasihlah sambil bobokan seperti biasanya. Eh dianya nggak bobok-bobok tapi terus aja NgASI yang saya yakin sebenarnya udah tinggal tetes-tetes aja. Mulailah lelah mamak ini ngelonin sambil ngASI disertai ngedumel. Dan ayahnya yang tau kejadian ini (tsaahh bahasanya) akhirnya ngobrol serius dengan anak gadisnya. 


Yang pada intinya menjelaskan ke nisa bahwa mulai hari ini tidak ada "nen" lagi, nisa sudah besar, kalau haus bisa minum air putih, kalau lapar bisa makan endebre endebre. Ada rasa sedih juga sebenernya dihati mamak #eaaa karena tanpa persiapan apa-apa ternyata siang tadi jadi proses ngASI terakhirnya Nisa. Hiks.


Saat malam, kami jalan-jalan keliling kota, lupa nyari apaan pokoknya sampai nisa tertidur di motor. Sampai rumah, hal yang saya khawatirkan terjadi #jengjeng.. Pas ditaruh di kasur Nisanya bangun dan nangis-nangis minta ASI. Galau kan mau dikasih ASI atau diapain. Tapi ayahnya meyakinkan dan meneguhkan hati saya untuk tetap tidak memberikannya ASI, ditawari air putih atau susu atau sambil dipeluk-peluk, dipukpuk. Akhirnya Nisa tidur lagi juga setelah minum susu UHT dari gelas. Antara lega dan kasihan hiks, tetep ya mamak2 ni g tegaan. Pas kebangun malemnya juga tetep galau mau dikasih ASI atau gimana #tetep ya galau, tapi sama ayahnya lagi-lagi diyakinkan kalau nisa pasti bisa nggak minta ASI dan bobok lagi. Dan bener.. begitu aja terus sampai beberapa hari. Akhirnya nisa benar-benar sudah sapih.

Terharu atas proses yang tidak terlalu lama dan minim drama meski sebelum-sebelumnya sudah sering sounding tentang sapih ke nisa, sering diajak berdoa dan meminta ke Allah supaya nisa dibantu dalam proses sapihnya. Maka betul kata teman saya bahwa setiap anak pasti ada masanya sendiri. Ditambah dengan keyakinan dan kesabaran orang tua tentunya. Saya bahkan sempat nggak yakin bisa nyapih Nisa ketika usia 2 tahun, tapi Allah kasih jalan melalui suami saya dengan ketegasan dan keyakinannya.
Setelah sapih yang tidak terencana, PD saya sempat bengkak dan rasanya sungguh tidak nyaman. Dan saya langsung teringat dengan masa awal-awal menyusui Nisa dimana PD juga bengkak parah, sampai merah dan saya meriang. Nggak mau kesalahan terulang, cepat-cepat saya antisipasi. Akhirnya dikompres-kompres (hangat dan dingin) untuk mengurangi nyerinya dan dikeluarkan ASI nya manual meski sedikit-sedikit. Karena saya juga nggak punya pompa ASI. Dan kalau dari yang saya baca-baca nggak boleh dikosongin langsung PD nya biar nggak tetep produksi, jadi sedikit-sedikit dikeluarinnya sampai PD nyaman. Setelah 3 hari PD udah normal dan tidak bengkak.

Pasca sapih perubahan yang terjadi pada Nisa adalah minum air putihnya yang tambah banyak, susu nggak begitu banyak. Makan juga jadi lebih mending daripada sebelumnya meskipun nggak sebanyak yang saya bayangkan dan harapkan #hihi. Dan jadi lebih panjang masa tidurnya.. nggak sering kebangun, di awal-awal aja sering kebangun. Akhir-akhir ini jarang sekali kebangun dan minta air putih/susu. Alhamdulillah..

Pada intinya dalam proses sapih nisa ini yang berperan banyak tentu pertolongan Allah, kedua pertolongan suami. Karena tanpanya saya pasti sudah menyerah saat liat nisa nangis minta ASI hihi. Dan keyakinan terhadap anak..bahwa akan sampai masanya mereka sanggup lepas dari ASI.
Semoga bermanfaat

Comments